TALK POSITIVITY

       Hi Teman Cerita, kamu udah istirahat panjang, banyak tidur, udah refreshing, tapi masih terasa lelah terus menerus tanpa alasan? Jangan-jangan selama ini kamu mengalami burnout tetapi kamu hanya menganggapnya kelelahan biasa yang hanya membutuhkan istirahat yang panjang. Padahal jika burnout yang terjadi secara terus-menerus dan tidak ditangani oleh ahlinya, maka bisa berakibat parah. Pasalnya jika tidak segera ditangangi oleh ahlinya, burnout emosional ini bisa membuat hormon-hormon yang baik untuk tubuh tidak terproduksi dengan baik.       Burnout secara emosi merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang waktu, kondisi, psikologis negatif, yang diwujudkan dalam gejala fisik, kognitif, sosial dan emosional. Sedangkan kelelahan yang biasa terjadi pada kita atau yang sering disebut "tiredless" adalah kelelahan yang bukan sifatnya emosional, kelelahan ini sifatnya cepat hilang.    Berikut adalah ciri-ciri kalau kamu mengalami Burnout ...

Mass shooting  yang terjadi di Subway - kereta bawah tanah - , Brooklyn pada Selasa, 12 April 2022 yang lalu sempat menghebohkan masyarakat New York bahkan dunia. Di tengah pandemi yang mulai membaik, masyarakat sedang berusaha menata kehidupannya kembali setelah digempur oleh Covid-19 selama dua tahun lebih. Mass shooting sendiri adalah penembakan kepada 4 orang atau lebih di lokasi yang berdekatan tanpa harus ada atau terjadinya korban jiwa. Dalam peristiwa tersebut, setidaknya terdapat 10 orang yang mengalami luka tembak dan 19 orang lainnya luka-luka. Jaclyn Schildkraut, seorang professor criminal justice di State University of New York di Oswego, yang mempelajari tentang penembakan massal atau mass shooting , mengatakan pada The New York Times bahwa ‘ In a mass shooting, there is a lot of attention focused on people who are killed or who are injured, and rightfully so,’ ia juga menambahkan bahwa ‘But you had a train full of people who may not have been physically injured but...

Hi, Teman Cerita, kamu punya mimpi? Pastinya punya, dong ya. Apakah mimpimu terwujud? Kalau iya, congratulation dan jangan lupa beri reward pada dirimu ya! Kalau belum, kamu bisa coba terapkan Law of Attraction, loh.  Law of Attraction sendiri merupakan hukum alam yang saling tarik-menarik, di mana apapun yang kita pikirkan dan rasakan, akan berdampak pada kita kedepannya. Jika kamu memfokuskan dirimu untuk memikirkan hal-hal positif, maka kamu juga akan menerima hasil yang positif. Sebaliknya, jika kamu hanya memikirkan hal-hal negatif, maka kamu juga akan menerima hasil yang negatif. Aneh tapi nyata, kan?  “Kita menarik bukan apa yang diinginkan melainkan menarik atas apa yang diyakini akan terwujud.” - GreatMind Lalu, bagaimana cara untuk menerapkan hukum ini? Pertama, Teman Cerita harus memiliki kesadaran penuh tentang apa yang benar-benar diinginkan dan diraih dalam hidup ini, entah itu aspek spiritual, hubungan, pribadi, keuangan, karir, maupun kombinasinya. Semakin sada...

Semua orang di dunia ini pasti punya rasa takut atau kekhawatiran dalam hidupnya. Bahkan, seseorang yang paling berani sekali pun pasti punya rasa takut yang membuatnya gelisah. Tentu saja terdapat beberapa hal yang membuat kita takut dan mencegah kita untuk mencoba hal yang baru. Siapa yang sampai sekarang masih belum bisa mengendalikan perasaan takutnya? Pilihan yang tepat dengan kamu membaca artikel kali ini. Nah apa saja sih jenis ketakutan dan bagaimana cara mengatasinya? Takut Memulai Hal Baru Kamu sering terobsesi dengan hasil akhir yang sempurna. Biasanya seseorang cenderung menghabiskan waktu untuk merencanakan daripada melakukan langsung, sehingga kamu hanya menahan diri untuk memulai. Hal ini umum terjadi, perasaan akan takut memulai sesuatu padahal belum pernah mencobanya. Nah, cara mengatasinya adalah dengan jangan terlalu banyak berpikir dan tetapkan standar realistis yang bisa dicapai, ya. Takut Melakukan Kesalahan Peraturan yang sudah ditetapkan membuat beberapa terlalu...

Menurut WHO, Pandemic burn out atau pandemic fatigue merupakan keadaan atau sebuah situasi ketika seseorang merasa kehilangan motivasi untuk mengikuti perilaku yang disarankan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain yang dalam hal ini merupakan virus.  Dikutip dari healthline.com dalam artikelnya pada Oktober 2021, Covid Fatigue : How to Cope with Pandemic Burnout, ‘The World Health Organization (WHO) defines pandemic fatigue as being ‘demotivated’ and exhausted with the demands of life during the COVID crisis’. Pandemic burnout ini mulai terjadi sejak tahun kedua COVID-19 melanda seluruh dunia, yaitu pada akhir 2020 dan awal 2021. Hal ini dikarenakan masih banyaknya hal-hal yang tidak diketahui baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Adanya protokol kesehatan yang mengharuskan setiap orang untuk menjaga jarak dan mengurangi interaksi fisik membuat masyarakat merasa sendiri dan tertekan walaupun dengan tantangan atau ‘musuh’ yang sama. Terdapat beberapa tanda jika kamu mengala...