Skip to main content

MENGENAL STOIKISME, UNTUK MENCAPAI HIDUP YANG TENANG

Hai Teman Cerita! 

Apa Kabar? Semoga kalian baik-baik saja ya.

Kalian merasa gak sih kalo semakin kita bertambah usia, semakin banyak tuntutan dari berbagai hal. Dari banyaknya tuntutan dalam kehidupan, kita pasti sering merasakan gelisah, cemas dan berbagai emosi negatif lainnya bukan? 


Untuk membantu kita dalam mengurangi emosi negatif ini, kita akan membahas Filsafat Stoikisme yang akan membuat kita merasakan ketenangan dalam hidup. 


Stoikisme merupakan sebuah filosofi yang berkaitan dengan menjaga pikiran untuk tetap tenang dan terhidar dari stress. Pada intinya, stoikisme ini merupakan sebuah konsep untuk dapat menguasai diri kita, dimana dalam berbagai kondisi kita dapat memfokuskan diri kita terhadap apa yang bisa kita kendalikan, bukan pada apa yang “tidak bisa kita kendalikan”. 


Stoikisme merupakan ilmu filsafat Yunani Kuno yang didirikan selama apa yang disebut periode Helesentik, yaitu periode sejarah Mediterania yang membentang dari 323 SM (setelah kematian Alexander Agung) hingga 31 SM yang menandai penurunan Yunani dari masa jayanya dan munculnya Kekaisaran Romawi.

Menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, istilah stoic berasal dari kata teras (stoa poikilê) karena anggota atau pengikut pemikiran ini berkumpul di tangga Agora di Athena (pasar sentral) di mana kuliah tentang stoikisme diadakan.


Inti dari cara hidup stoikisme adalah proses yang sedang berlangsung dari mengembangkan pengendalian diri, memberikan penilaian yang jelas, hingga mengatasi emosi yang negatif. 


Berikut adalah prinsip hidup Stoikisme :


1. Mengelola harapan dan penilaian dari orang lain. 

Tidak dapat dihindarkan bahwa banyak orang memiliki harapan yang tinggi kepada kita dan menciptakan asumsi yang kebanyakan tidak realistis. Ketika kita dihadapkan dengan perbedaan yang sangat jauh antara harapan dengan kenyataan akan menyebabkan kecemasan, frustasi, dan perselisihan. Dalam konsep hidup stoikisme, kita tetap dapat memiliki harapan, impian, dan keyakinan, namun hal tersebut haruslah realistis.


2. Bersikap realistis

Terkadang, kita memiliki keinginan  untuk mengubah orang atau keadaan yang berada di luar kendali. Padahal terdapat banyak hal tentang kehidupan yang tidak dapat kita kendalikan. Namun, ada banyak hal yang dapat  diubah, seperti pikiran, kebiasaan, dan tindakan diri sendiri.


3. Pahami arti keseimbangan batin dan mulai untuk melakukannya

Keseimbangan batin berkaitan dengan ketenangan. Dalam konsep stoikisme, ketenangan merupakan pusat dari dilsafat stoa itu sendiri. Kita diminta untuk menyeimbangkan pikiran, agar tidak bereaksi berlebihan terhadap situasi hingga membuat kita terjebak dalam masalah yang lebih buruk dari sebelumnya.

Dengan mulai untuk mempraktekan, kita dapat belajar cara menguasai mekanisme kontrol pikiran agar tetap seimbang daripada membiarkannya mempengaruhi sikap kita.


4. Berdamai dengan emosi

Kita harus belajar berdamai dengan emosi diri sendiri dengan cara tenang mempelajari penyebab yang mendasarinya. Dengan begitu, kita akan mampu untuk mengatasi situasi dengan cara yang tepat. 


Nah, sekarang kita sudah mengetahui prinsip-prinsip hidup stoikisme. Jangan lupa untuk dipraktekan ya Teman Cerita!!

#IRS


Comments