Skip to main content

About Leadership #2: Emotional Intelligence

Hai, Teman Cerita, tadi kita sudah membahas perihal komunikasi asertif sebagai salah satu aspek yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sejati. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas soal kecerdasan emosional, aspek penting lainnya yang juga harus dimiliki oleh pemimpin. Kecerdasan emosional, apakah itu? Yuk, scroll!


Tahukah kamu, bahwa bentuk kecerdasan manusia memiliki 3 jenis? Yup, kamu mungkin sudah tidak asing dengan salah satunya, yakni IQ alias kecerdasan intelektual. Dulu, IQ merupakan jenis yang penting banget, lho, buat menunjukkan kecerdasan seseorang. Sampai-sampai, beragam iklan suplemen penambah IQ hingga tips and trick meningkatkan nilai tes IQ bertebaran di mana-mana. 


Akan tetapi, ada 2 jenis kecerdasan lainnya yang juga sama-sama penting dan tidak boleh dianggap rendah, Teman Cerita. 2 jenis kecerdasan tersebut yakni kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Namun, pada hari ini, kita akan membahas soal kecerdasan emosional terlebih dahulu, ya.


Kecerdasan emosional (EQ/Emotional Quotient) berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ/Intellectual Quotient) dan kecerdasan spiritual (SQ/ Spiritual Quotient). Kercerdasan emosional sendiri merupakan kemampuan untuk mengenali, memahami, mengendalikan, menata, dan mengekspresikan emosi yang ada pada diri dengan baik (Skill Academy, 2021).


Daniel Goleman, seorang jurnalis dan psikolog, menyatakan dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence: Why It Can Be Matter More Than IQ”, bahwa kecerdasan emosional menyumbang sebesar 80% dalam keberhasilan seseorang sedangkan sisanya yakni sebanyak 20% ditentukan oleh IQ.


Formulasi kesuksesan = 80% EQ + 20% IQ


Angka yang cukup besar dan dominan, ya, Teman Cerita? Oleh karena itu, penting banget, lho, untuk kamu juga melatih dan meningkatkan EQ dan bukan hanya IQ saja. Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional dirimu:


  • Kurangi emosi negatif seperti terlalu cemas, overthinking, iri, dan lain-lain
  • Tetap tenang dan berpikir dingindalam segala situasi
  • Berlatih mengungkapkan emosi yang tidak mudah
  • Proaktif dan bukan reaktif saat keadaan berjalan tidak lancar
  • Kembangkan sifat resiliensi saat menghadapi tantangan, dan
  • Berani berbicara dan berpendapat dalam koridor yang benar (halosehat.com, 2021).


Tentunya hal tersebut bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan merupakan suatu hal yang mustahil. Kamu bisa belajar secara perlahan-lahan dan bertahap, take a baby step, dan membiasakan diri untuk berperilaku seperti tips-tips tersebut. Ingat, kecerdasan emosional merupakan kemampuan yang bisa dipelajari, bukan hal yang kamu bawa begitu saja sejak lahir. Namun, mempelajari kecerdasan emosional tak ada artinya jika kamu juga tidak menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupanmu sehari-hari, Teman Cerita.


Jadi, sudah belajar apa hari ini, Teman Cerita?

Comments