Skip to main content

Personal Branding = Pencitraan, Benarkah?

 Halo, Teman Cerita.

Kamu pernah nggak sih soal personal branding? Iya personal branding alias pemasaran diri. Loh, kok masarin diri, emangnya mau dijual? Emangnya ada yang mau beli? 


Eits, jangan salah tangkap ya, Teman Cerita. Ini bukan kegiatan jual-beli yang biasa kalian temukan seperti di pasar-pasar pada umumnya. Personal branding adalah bagaimana kamu membentuk persepsi seseorang terhadap dirimu, khususnya yang berkaitan dengan aspek profesional. Personal branding memiliki beberapa manfaat yakni untuk menentukan kredibilitas, tingkat kepercayaan diri, koneksi, dan kejujuran. Karena berkaitan erat dalam kehidupan profesional, personal branding kerap disangkutpautkan dengan dunia karir dan pekerjaan, yang biasanya ada pada proses rekrutmen. Akan tetapi, personal branding juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari juga, loh, misal dalam keluarga, relasi, dan sebagainya serta tidak hanya terpatok pada waktu-waktu tertentu saja.


Itulah yang membedakan personal branding dengan pencitraan. Personal branding merupakan gambaran kualitas diri yang ingin kita tonjolkan karena memang seperti itulah kualitas diri kita saat itu bahkan bisa menjadi lebih baik kedepannya. Tentunya hal tersebut berbanding terbalik dengan pencitraan, yang fokus utamanya hanya semata-mata untuk menonjolkan diri dan tampil menarik di hadapan orang lain, padahal kualitasnya belum tentu ada dan konsisten diterapkan.


Untuk menghindari hal tersebut, seorang coach dengan fokus manajemen dan kepemimpinan global, yakni Gill Corkindale, menuliskan dalam artikelnya yang dipublikasi dalam Harvard Business Review, setidaknya terdapat 4 (empat) hal penting yang ada dalam personal branding, yaitu:

  • Menarik untuk orang-orang sekitar

  • Otentik (asli, tidak duplikasi orang lain)

  • Konsisten

  • Dikenal banyak orang


Personal branding inilah kamu dapat menjadi seseorang yang unik, menonjol, dan beda dari yang lainnya. Inilah modal awal yang mesti kamu miliki untuk dapat tampil stand out, shining shimmering dan splendid, pastinya. Namun, yang perlu kamu ingat, dalam membangun personal branding, jangan lupakan aspek kejujuran ya di dalamnya. Kejujuran ini menjadi hal yang sangat krusial sebab kamu harus dapat mempertanggungjawabkan kebenaran atas setiap statement yang kamu keluarkan ketika memaparkan personal branding yang kamu miliki. Kamu tentunya ngga mau kan, dinilai negatif dan tidak jujur karena masalah ini? Sewaktu memaparkan personal branding, kamu menyatakan bahwa kamu bertanggungjawab dan mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu, eh, ternyata manajemen waktu kamu masih buruk. Kamu masih suka leha-leha dan binge watching netflix seharian, yang pada akhirnya membuat tugasmu jadi ketinggalan. Haduh haduh, jangan deh! Kan, yang rugi diri kamu sendiri jadinya. 


Dari sini, kamu sudah dapat pelajaran apa nih, Teman Cerita?


Comments