Skip to main content

Wisata Religi di Desa Kalisoka, Tegal

Pintu masuk makam Ki Ageng Hanggawana. Sumber foto: Budaya Kita


Slawi- Kabupaten Tegal selain memiliki obyek wisata alam yang terkenal dengan keindahannya juga memiliki sejumlah obyek wisata religi yang gak kalah penting untuk dikunjungi. Salah satunya adalah makam Ki Ageng Hanggawana. 

Ki ageng Hanggawana merupakan anak dari Ki Gede Sebayu, pendiri Tegal dan mempunyai saudara perempuan yaitu Raden Ayu Giyanti yang menikah dengan Pangeran Purbaya (putra dari Raja Mataram). Ki Ageng Hanggawana meneruskan kepemimpinan  Ayahnya pada tahun 1620 hingga 1625. Dalam kepemimpinannya, banyak yang dilakukan oleh ki ageng hanggawana, yaitu mengembangkan pertanian, membuat bendungan, dan irigasi yang mengairi sawah-sawah masyarakat. Karena jasanya yang begitu besar untuk kabupaten Tegal, maka setiap tahunnya diperingati Khaul. 

Diarea makam Ki Ageng Hanggawana, terdapat sebuah Masjid kesepuhan atau Masjid Wali  yang menjadi pusat peribadatan masyarakat setempat maupun peziarah. Peziarah yang datang bukan hanya dari masyarakat Tegal saja, banyak dari masyarakat luar kota  yang berziarah di makam Ki Ageng Hanggawana. 

Setiap harinya  ramai dikunjungi oleh peziarah apalagi jika bertepatan dengan malam Jum’at Kliwon akan semakin ramai dikunjungi oleh peziarah dari seluruh kota, seperti salah satu pengunjung yang saya jumpai yang berasal dari Brebes. 

“Saya berkunjung kesini setiap malam Jum’at Kliwon bersama rombongan untuk mencari keberkahan dalam hidup dan mencari ketenangan bathin” ujar Ryan  (31). 

Menurut Ali warga desa sekitar, masjid Ki Ageng Hanggawana tidak hanya ramai dikunjungi setiap malam jum’at saja, bahkan beberapa kali kerap dijumpai orang yang menginap di makam tersebut untuk melakukan i’tikaf di masjid

“Banyak rombongan peziarah yang dari luar kota sering kesini apalagi saat malam Jum’at Kliwon” imbuhnya. 

Pada peringatan hari jadi Kabupaten Tegal ke-419 bertepatan pada tanggal 18 Mei 2020 dimana masih dalam masa pandemic, tradisi ziarah ke makam Ki Ageng Hanggawana ini dilakukan secara terbatas dengan diikuti oleh pejabat tertentu dengan menerapkan protocol Kesehatan yang yang dianjurkan oleh WHO. 

Walaupun masih dalam masa pandemi, makam masih ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (Inatsan RS). 

 

Comments