Skip to main content

Tradisi di Tengah Pandemi

 

Kerumunan pengunjung mengantri membeli tiket masuk Pemandian Kalitaman untuk melakukan tradisi padusan menyambut Bulan Ramadhan. (Foto : Dokumentasi Penulis)

Salatiga (15/04/2021) - Tradisi padusan masih menjadi hal yang melekat dalam kegiatan menyambut bulan Ramadhan. Selain kegiatan ziarah kubur atau nyadran, bersih-bersih masjid atau mushola, masyarakat Jawa masih melakukan kegiatan padusan. Padusan merupakan tradisi Jawa dalam rangka menyambut bulan Ramadhan yang memiliki makna untuk membersihkan jiwa dan raga.

Tak terkecuali warga Salatiga yang setiap tahunnya melakukan padusan di Pemandian Kalitaman serta kali wedok. Tak sedikit warga dari luar daerah Salatiga turut dalam kegiatan padusan ini.

Tradisi padusan biasanya dilakukan seperti tata cara mandi wajib pada ajaran Agama Islam. Namun dari beberapa pengunjung yang saya wawancarai mereka hanya berenang dan mandi seperti biasa.

Pada tahun ini padusan dilakukan pada 12 April 2021, sehari sebelum ibadah puasa Ramadhan dimulai. Walaupun masih dalam masa pandemi, tetapi tetap tak menurunkan antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan ini. Selain melakukan tradisi, kegiatan padusan juga menjadi sarana untuk menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga.

Pemerintah kota Salatiga memperbolehkan warganya untuk melakukan tradisi padusan ini dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Walikota Salatiga, Yulianto, mengatakan bahwa pihaknya akan menempatkan petugas untuk mengawasi kegiatan padusan ini.

'Tahun lalu padusan tidak dibuka secara umum tetapi hanya warga sekitar di kaliwedok,' ujar pria yang sering dipanggil Mbah Kakung, pemandu yang tergabung dalam paguyuban warga sekitar untuk turut menjaga keamanan kegiatan.

'Pengunjung menggunakan masker, cuci tangan di tempat yang sudah kami sediakan, serta kita himbau untuk tidak menggerombol sehingga bisa menjaga jarak.' imbuhnya dalam wawancara pada 12 April 2021.

Dalam kegiatan padusan ini juga diawasi oleh Bhabinkamtibnas Polsek Sidorejo, Salatiga.

 

Reporter : Rowena Annisa Noor Laely

Comments